Modifikasi
Lingkungan untuk Pasien dengan Diabetes Melitus
A. Aktivitas senam kaki diabetes
1. Pengertian
senam kaki diabetes
Senam kaki
diabetes adalah suatu kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah
bagian kaki.
2. Manfaat senam
kaki diabetes
Senam kaki dapat
membantu memperbaiki sirkulasi darah dan juga memperkuat otot-otot kecil kaki
serta mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu, senam kaki juga
dapat meningkatkan kekuatan pada otot paha, betis, dan juga mengatasi
keterbatasan dalam pergerakan sendi.
3. Tujuan
dilakukannya senam kaki diabetes
a.
Memperbaiki
sirkulasi darah
b.
Memperkuat
otot-otot kecil
c.
Mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki
d.
Meningkatkan
kekuatan otot betis dan paha
e.
Mengatasi
keterbatasan gerak
4. Bagaimana
langkah-langkah pelaksanaan senam kaki diabetes?
a.
Pasien
duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai.
Pasien
duduk diatas kursi
b.
Dengan
tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas
lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
Tumit
kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas
c.
Dengan
meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas Kemudian
sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dan
tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini dilakukan secara bersamaan pada
kaki kanan dan kiri bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
Tumit
kaki di lantai sedangkan telapak kaki diangkat
d.
Tumit kaki
diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Ujung
kaki diangkat ke atas
e.
Jari-jari
kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Jari-jari
kaki di lantai
f.
Kemudian
angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan jari-jari kaki kedepan
kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi gerakan
ini sebanyak 10 kali.
g.
Selanjutnya
luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
h.
Angkat
kedua kaki lalu luruskan. Ulangi sama seperti pada langkah ke-8, namun gunakan kedua
kaki kanan dan kiri secara bersamaan. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 10 kali.
i.
Angkat
kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Kemudian gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
j.
Selanjutnya
luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada pergelangan kaki, lakukan
gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan
secara bergantian.
Kaki
diluruskan dan diangkat
k.
Letakkan
selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali bola tersebut menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan hanya sekali
saja.
l.
Kemudian
robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran tersebut.
m.
Sebagian
koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
n.
Kemudian
pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekkan
kertas pada bagian kertas yang utuh tadi.
o.
Lalu
bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri menjadi
bentuk bola.
Kaki
merobek kertas koran kecil-kecil dengan menggunakan jari-jari kaki lalu bungkus
menjadi bentuk bola
(Nasution, 2009)
B. Pengaturan Gizi diabetes mellitus
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan
diabetes. Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang
dalam hal karbohidrat, protein dan lemak. Tujuan pengobatan diet pada diabetes
adalah:
A .Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah mendekati
kadar normal.
B. Mencapai dan mempertahankan
lipid mendekati kadar yang optimal.
C. Mencegah komplikasi akut dan kronik.
D. Meningkatkan kualitas
hidup.
Terapi nutrisi
direkomendasikan untuk semua pasien diabetes mellitus,yang terpenting dari
semua terapi nutrisi adalah pencapian hasil metabolis yang optimal dan
pencegahan serta perawatan komplikasi. Untuk pasien DM tipe 1, perhatian
utamanya pada regulasi administrasi insulin dengan diet seimbang untuk mencapai
dan memelihara berat badan yang sehat. Penurunan berat badan telahdibuktikan
dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respon sel-sel β terhadap
stimulus glukosa.
Perencanaan
makan diabetes dikelompokan menjadi 1300, 1500, 1700, 1900, 2100, 2300 dan 2500
kalori. Perhitungan kalori dibulatkan pada angka yang terdekat di antara angka
yang terdekat. Kebutuhan kalori dapat dievaluasi apakah sudah sesuai. Apabila
seseorang sudah menjalankan aturan makanan dengan kalri tertenru kira-kira
selama 1 bulan, jumlah kalori seseorang sudah sesuai jika
a.
Bila seseorang kurus kemuadian berat
badan naik
b.
Bila seseorang gemuk kemudian berat
badan turun
c.
Bila BB seseorang normal akan menjadai
idaman atau BB normal dapat dipertahankan
Kebutuhan Zat Gizi
1.
Protein
Kebutuhan protein untuk orang dengan diabetes berkisar antara 10-15%
energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8g/kgBB perhari atau 10% dari
kebutuhan energi dengan imbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65% hendaknya
bernlai biologi tinggi (semua protein hewani, kacang kedelai dan
kacang-kacangan lain). Penderita DM dengan pertambahan protein perlu penambahan
suplementasi asam amino essensial. Protein mengandung energi sebesar 4 kkal /
gram. Dalam keadaan berlebihan , preotein akan mengalami deaminasi. Nitrogen
dikeluakan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan
disimpan didalam tubuh. Dengan demikian , makan protein secara berlebihan dapat
menyebabkan kegemukan (perkeni,2006,Almatsier,2004)
2.
Total Lemak
Lemak sangat penting untuk
membawa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K,
berdasarkan ikatan rantai karbonnya, lemak dikelompokkan menjadi lemak jenuh dan
lemak tidak jenuh Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh,
yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, dan dalam suhu kamar berbentuk
cair disebut minyak. Lemak hewani mengandung terutama asam lemak jenuh,
khususnya mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu kama
berbentuk padat, lemak dalam bentuk padat inilah yang disebut lemak atau gaji.
Pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol sangat dianjurkan karena sudah
terbukti dapat memperbaiki profil lipid yang tidak normal. Asam lemak tidak
jenuh rantai tunggal (monounsatured fatty acid=MUFA) merupakan salah satu asam
lemak yang dapat memperbaiki kadar glukosa darah dan profil lipid. MUFA banyak
terdapat di ikan salmon, minyak zaitun, buah zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian,
alpukat dan cokelat. Pemberian MUFA pada penderita DM dapat menurunkan kadar
trigliserida, kolesterol total, kolesterol VLDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Sedangkan asam lemak tak
jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acid=PUFA) dapat melindungi
jantung, menurunkan kadar trigliserida, memperbaiki agregasi trombosit. PUFA
mengandung asam lemak omega 3 yang dapat menurunkan sintesis VLDL di dalam hati
dan meningkatkan aktifitas enzim lipoprotein lipase yang dapat menurunkan kadar
VLDL dijaring perifer, sehingga dapat menurunkan kadar LDL. PUFA banyak
terdapat di otak, hati, merah telur, dan minyak nabati yang berasal dari
biji-bijian, kecuali minyak kelapa.
Asupan lemak dianjurkan
<10% energy dari lemak jenuh dan tidak lebih 10% energy dari lemak tidak
jenuh ganda, sedangkan selebihnya yaitu 60-70% total energy dari lemak tidak
jenuh tunggal dan kerbohidrat. Untuk individu yang mempunyai lipid normal dan
dapat mempertahankan berat badan yang memadai dapat dianjurkan tidak lebih dari
30% asupan energi dari lemak total dan <10% energy dari lemak jenuh. Dalam
hal ini anjuran asupan lemak di Indonesia adalah20-25% energy. Perencanaan
makan tinggi lemak tidak jenuh tunggal dapat dilakukan antara lain dengan
penggunaan kacang-kacangan, alpukat dan minyak zaitun. Namun individu yang
sudah mengalami kegemukan peningkatan asupan lemak dapat memperburuk
kegemukannya . Rekomendasi pemberian lemak (Soebardi & Yunir, 2006)
1.
Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, jumlah
maksimal 10% dari total kebutuhan kalori perhari.
2.
Jika kadar kolesterol LDL > 100mg/dl, asupan asam
lemak jenuh diturunkan sampai maksimal 7% dari total kalori perhari.
3.
Konsumsi kolesterol maksimal 300mg/hari, jika kadar
kolesterol LDL> 100mg/dl, maka maksimal kolesterol yang dapat
dikonsumsi 200mg perhari.
4.
Batasi asupan asam lemak bentuk trans.
Lemak trans adalah lemak buatan manusia dengan memadatkan minyak cair (
biasanya minyak sayur/vegetable oil )
dengan gas hydrogen dalam proses yang dikenal dengan nama Hidrogenisasi. Lemak
trans ditemukan dalam Margarin, Shortening, biscuit, crakers, makanan berjenis
snack untuk memperpanjang umur penyimpanan makan dan menambah rasa gurih. Lemak
trans dianggap sebagai jenis lemak yang paling berbahaya bagi manusia karena
menaikkan LDL dan menurunkan HDL. Lemak trans
dianggap lebih berbahaya dari lemak jenuh karena lemak jenuh hanya
menaikkan LDL namun tidak memengaruhi
HDL. Akibatnya , lemak trans menambah resiko penyakit jantung koroner (PJK)
dengan penyumbatan pembuluh darah.
5.
Konsumsi ikan seminggu 2-3 kali untuk mencukupi kebutuhan
asam lemak tidak jenuh rantai panjang.
6.
Konsumsi asam lemak tidak jenuh rantai panjang maksimal 10%
dari asupan kalori perhari.
HDL mempunyai fungsi yang cukup penting yaitu melapisi bagian
dalam dari dinding arteri sehingga menghindarkan penumpukan lemak dan
melarutkan penumpukan lemak pada dinding arteri. Untuk menghindari kejadian
penyakit jantung coroner maka harus diperhatikan perbandingan HDL dan LDL.
Perbandingan jumlah kokesterol (HDL dengan LDL) untuk laki-laki dewasa haruslah
lebih kecil dari 5 dan untuk wanita dewasa harus lebih rendah dari 4. Jumlah
kolesterol hendaknya dibawah 200, jika diatas maka harus dilihat kadar HDL.
Jika kadar HDL sangat tinggi sehingga perbandingan HDL dengan LDL masih dibawah
5 untuk laki-laki dan dibawah 4 untuk wanita maka kemungkinan besar untuk
menderita anteriosklerosis/pengerasan pembuluh darah yang berakibat pada
penyakit jantung coroner lebih kecil.
Diet yang baik merupakan
kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes.
Diet yang dianjurkan adalah
makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan
lemak. Tujuan pengobatan diet pada diabetes adalah:
A .Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah mendekati
kadar normal.
B. Mencapai dan mempertahankan
lipid mendekati kadar yang optimal.
C. Mencegah komplikasi akut dan kronik.
D. Meningkatkan kualitas
hidup.
Terapi nutrisi
direkomendasikan untuk semua pasien diabetes mellitus,yang terpenting dari
semua terapi nutrisi adalah pencapian hasil metabolis yang optimal dan
pencegahan serta perawatan komplikasi. Untuk pasien DM tipe 1, perhatian
utamanya pada regulasi administrasi insulin dengan diet seimbang untuk mencapai
dan memelihara berat badan yang sehat. Penurunan berat badan telahdibuktikan
dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respon sel-sel β terhadap
stimulus glukosa.
Perencanaan
makan diabetes dikelompokan menjadi 1300, 1500, 1700, 1900, 2100, 2300 dan 2500
kalori. Perhitungan kalori dibulatkan pada angka yang terdekat di antara angka
yang terdekat. Kebutuhan kalori dapat dievaluasi apakah sudah sesuai. Apabila
seseorang sudah menjalankan aturan makanan dengan kalri tertenru kira-kira
selama 1 bulan, jumlah kalori seseorang sudah sesuai jika
d.
Bila seseorang kurus kemuadian berat
badan naik
e.
Bila seseorang gemuk kemudian berat
badan turun
f.
Bila BB seseorang normal akan menjadai
idaman atau BB normal dapat dipertahankan
Kebutuhan Zat Gizi
1.
Protein
Kebutuhan protein untuk orang dengan diabetes berkisar antara 10-15%
energi. Perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8g/kgBB perhari atau 10% dari
kebutuhan energi dengan imbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65% hendaknya
bernlai biologi tinggi (semua protein hewani, kacang kedelai dan
kacang-kacangan lain). Penderita DM dengan pertambahan protein perlu penambahan
suplementasi asam amino essensial. Protein mengandung energi sebesar 4 kkal /
gram. Dalam keadaan berlebihan , preotein akan mengalami deaminasi. Nitrogen
dikeluakan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan
disimpan didalam tubuh. Dengan demikian , makan protein secara berlebihan dapat
menyebabkan kegemukan (perkeni,2006,Almatsier,2004)
2.
Total Lemak
Lemak sangat penting untuk
membawa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K,
berdasarkan ikatan rantai karbonnya, lemak dikelompokkan menjadi lemak jenuh
dan lemak tidak jenuh Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak
jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, dan dalam suhu kamar berbentuk
cair disebut minyak. Lemak hewani mengandung terutama asam lemak jenuh,
khususnya mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu kama
berbentuk padat, lemak dalam bentuk padat inilah yang disebut lemak atau gaji.
Pembatasan asupan lemak jenuh dan kolesterol sangat dianjurkan karena sudah
terbukti dapat memperbaiki profil lipid yang tidak normal. Asam lemak tidak
jenuh rantai tunggal (monounsatured fatty acid=MUFA) merupakan salah satu asam
lemak yang dapat memperbaiki kadar glukosa darah dan profil lipid. MUFA banyak
terdapat di ikan salmon, minyak zaitun, buah zaitun, kacang-kacangan,
biji-bijian, alpukat dan cokelat. Pemberian MUFA pada penderita DM dapat
menurunkan kadar trigliserida, kolesterol total, kolesterol VLDL dan
meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Sedangkan asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acid=PUFA)
dapat melindungi jantung, menurunkan kadar trigliserida, memperbaiki agregasi
trombosit. PUFA mengandung asam lemak omega 3 yang dapat menurunkan sintesis
VLDL di dalam hati dan meningkatkan aktifitas enzim lipoprotein lipase yang
dapat menurunkan kadar VLDL dijaring perifer, sehingga dapat menurunkan kadar
LDL. PUFA banyak terdapat di otak, hati, merah telur, dan minyak nabati yang
berasal dari biji-bijian, kecuali minyak kelapa.
Asupan lemak dianjurkan
<10% energy dari lemak jenuh dan tidak lebih 10% energy dari lemak tidak
jenuh ganda, sedangkan selebihnya yaitu 60-70% total energy dari lemak tidak
jenuh tunggal dan kerbohidrat. Untuk individu yang mempunyai lipid normal dan
dapat mempertahankan berat badan yang memadai dapat dianjurkan tidak lebih dari
30% asupan energi dari lemak total dan <10% energy dari lemak jenuh. Dalam
hal ini anjuran asupan lemak di Indonesia adalah20-25% energy. Perencanaan makan
tinggi lemak tidak jenuh tunggal dapat dilakukan antara lain dengan penggunaan
kacang-kacangan, alpukat dan minyak zaitun. Namun individu yang sudah mengalami
kegemukan peningkatan asupan lemak dapat memperburuk kegemukannya . Rekomendasi
pemberian lemak (Soebardi & Yunir, 2006)
1)
Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, jumlah
maksimal 10% dari total kebutuhan kalori perhari.
2)
Jika kadar kolesterol LDL > 100mg/dl, asupan asam
lemak jenuh diturunkan sampai maksimal 7% dari total kalori perhari.
3)
Konsumsi kolesterol maksimal 300mg/hari, jika kadar
kolesterol LDL> 100mg/dl, maka maksimal kolesterol yang dapat
dikonsumsi 200mg perhari.
4)
Batasi asupan asam lemak bentuk trans.
Lemak trans adalah lemak
buatan manusia dengan memadatkan minyak cair ( biasanya minyak sayur/vegetable oil ) dengan gas hydrogen
dalam proses yang dikenal dengan nama Hidrogenisasi. Lemak trans ditemukan
dalam Margarin, Shortening, biscuit, crakers, makanan berjenis snack untuk
memperpanjang umur penyimpanan makan dan menambah rasa gurih. Lemak trans
dianggap sebagai jenis lemak yang paling berbahaya bagi manusia karena
menaikkan LDL dan menurunkan HDL. Lemak trans
dianggap lebih berbahaya dari lemak jenuh karena lemak jenuh hanya menaikkan
LDL namun tidak memengaruhi HDL. Akibatnya
, lemak trans menambah resiko penyakit jantung koroner (PJK) dengan penyumbatan
pembuluh darah.
5)
Konsumsi ikan seminggu 2-3 kali untuk mencukupi kebutuhan
asam lemak tidak jenuh rantai panjang.
6)
Konsumsi asam lemak tidak jenuh rantai panjang maksimal 10%
dari asupan kalori perhari.
HDL mempunyai fungsi yang
cukup penting yaitu melapisi bagian dalam dari dinding arteri sehingga
menghindarkan penumpukan lemak dan melarutkan penumpukan lemak pada dinding
arteri. Untuk menghindari kejadian penyakit jantung coroner maka harus
diperhatikan perbandingan HDL dan LDL. Perbandingan jumlah kokesterol (HDL
dengan LDL) untuk laki-laki dewasa haruslah lebih kecil dari 5 dan untuk wanita
dewasa harus lebih rendah dari 4. Jumlah kolesterol hendaknya dibawah 200, jika
diatas maka harus dilihat kadar HDL. Jika kadar HDL sangat tinggi sehingga
perbandingan HDL dengan LDL masih dibawah 5 untuk laki-laki dan dibawah 4 untuk
wanita maka kemungkinan besar untuk menderita anteriosklerosis/pengerasan
pembuluh darah yang berakibat pada penyakit jantung coroner lebih kecil.
Gizi
Pelaksanaan Diet Pada DM
a.
Perhitungan Status Gizi Menggunakan RBW atau IMT.
Rumus
Status Gizi/RBW
Keterangan :
BB kurang :
90% BBI
BB Normal : 90-110%
BBI
BB Lebih :
110-120% BBI
Gemuk :
>120% BBI
Rumus IMT (Indeks Masa Tubuh)
Keterangan :
BB Kurang :< 18,5
BB Normal : 18,5 –
22,9
BB Lebih : >
22,9
DenganResiko :
23,0-24,9
Obes I : 25,0-29,9
Obes II : >30
b.
Perhitungan Energi yang diperlukan menggunakan table kebutuhan
energi DM.
Tabel Kebutuhan Energi DM.
Dewasa
|
|
Kal
|
/Kg BB
|
|||
|
Kerja Ringan
|
|
Kerja Sedang
|
|
Kerja Berat
|
|
Gemuk
|
|
25
|
|
30
|
|
35
|
Normal
|
|
30
|
|
35
|
|
40
|
Kurus
|
|
35
|
|
40
|
|
40-50
|
c.
Perhitungan Kebutuhan Karbohidrat, Lemak, dan Protein untuk penderita
DM.
a)
Rumus Perhitungan Kebutuhan Protein
b)
Rumus Perhitungan Kebutuhan Lemak
c)
Rumus Perhitungan Kebutuhan Karbohidrat.
C. Penggunaan alas kaki yang longgar
Menjaga telapak kaki selalu bersih
dengan mencuci kaki dengan sabun dan air hangat setiap hari untuk menjaga
kebersihan telapak kaki. Sepertiga dari seluruh penderita DM menderita
kekeringan kulit pada telapak kaki. Perlu diberikan pelembab setiap hari pada
telapak kaki untuk mencegah kekeringan dan pecah-pecah kulit karena kerusakan
kulit dapat menjadi masalah serius. (Kalla, 2006). Selalu mengenakan pakaian
longgar hindari seperti menggunakan kaos kaki yang terlalu kencang atau pakaian
yang dapat membatasi aliran darah menuju telapak kaki. Sebaiknya menghindari
memotong sendiri kalus-kalus pada telapak kaki tanpa pertolongan petugas
kesehatan karena dapat memicu infeksi. Terjadinya infeksi harus dihindari pada
pasien DM karena dapat mengakibatkan komplikasi yang semakin berat (Kalla,
2006). Memelihara berat badan yang sesuai agar tekanan pada kaki berkurang,
serta menjaga kondisi telapak kaki. Sebelum menggunakan sepatu, periksa dan
pastikan tidak ada kerikil atau permukaan kasar di dalam sepatu. Pastikan kaos
kaki yang akan digunakan tidak ada lipatan kasar atau daerah yang ditambal.
Segala sesuatunya harus benar-benar pas dan nyaman (Kalla, 2006)
D. Penggunaan Pakaian yang Longgar
Diabetes Melitus (DM) merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. kadar
gula kulit (glukosa kulit) merupakan 55% kadar gula darah (glukosa darah) pada
orang biasa. Pada penderita diabetes, rasio meningkat sampai 69-71% dari
glukosa darah yang sudah meninggi. Pada penderita yang sudah diobati pun rasio
melebihi 55 %. Gula kulit berkonsentrasi tinggi di daerah intertriginosa dan
interdigitalis. Hal tersebut mempermudah timbulnya dermatitis, infeksi
bakterial (terutama furunkel), dan infeksi jamur (terutama kandidosis). Keadaan
- keadaan ini dinamakan diabetes kulit. Kondisi hiperglikemia juga menyebabkan
terjadinya gangguan mekanisme sistem imunoregulasi. Hal ini menyebabkan
menurunnya daya kemotaksis, fagositosis dan kemampuan bakterisidal sel leukosit
sehingga kulit lebih rentan terkena infeksi. Jamur pada keadaan normal terdapat
pada tubuh manusia, namun pada keadaan tertentu, misalnya pada penderita DM
pertumbuhannya menjadi berlebihan sehingga menyebabkan infeksi. Infeksi
biasanya menyerang kulit di daerah lipatan seperti ketiak, bawah payudara,
lipat paha atau sering juga pada wanita menyebabkan gatal pada daerah kemaluan
dan keputihan.
Penting bagi penderita DM untuk memperhatikan kelembaban
kulit. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pakaian yang longgar/ tidak
ketat dan nyaman. Mulai dari baju, celana atau rok, pakaian dalam sampai dengan
kaos kaki. (Tresa dan Hana, 2015)
E. Menjauhkan dan berhati- hati dalam penggunaan
benda tajam
Pasien diabetes mellitus yang
mengalami neuropati akan mengalami kehilangan terhadap sensor nyeri, salah satu
akibatnya jika pasien berkontak dengan benda tajam bisa jadi pasien tidak
menyadari bahwa telah terjadi perdarahan dan tidak menyadari pula jika terjadi
infeksi. Terutama di area yang tertutup pakaian dan jauh dari pandangan,
misalnya kaki. Untuk itu penderita diabetes mellitus dan keluarganya perlu
berhati hati dalam meletakkan dan menggunakan benda- benda tajam sehingga dapat
menghindari hal - hal yang tidak diiinginkan. Benda- benda tajam dalam konteks
ini adalah pisau, gunting, gunting kuku, bahkan kerikil yang mungkin terselip
dalam sepatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar